Pleno kali ini digelar hari sabtu, 22 september 2012 bertempat di ruang rapat guru SMAN 1 Monta yang dihadiri oleh 41 orang peserta yang terdiri dari orang tua siswa dan pengurus komite. Seharusnya rapat pleno dihadiri oleh sedikitnya 300 peserta sesuai dengan undangan yang diedarkan namun kondisi ini dinilai sudah menjadi tradisi dan rapat tetap berjalan dengan aspiratif.
Pada kesempatan menyampaikan kata sambutannya Sulistyo Widodo menjabarkan bahwa sekolah dasar dan SLTP memiliki perbedaan dengan SLTA dalam persoalan anggaran. SLTA masih sangat membutuhkan dukungan dana dari para siswa sebab untuk dana lain belum ada hanya tahun ini pemerintah pusat telah memberikan suntikan dana dalam bentuk Rintisan BOS yang nilainya hanya untuk tambal sulam sebab iuran komite mengalami kemandegan Rp. 144.691.000.
Selanjutnya setelah kami menjabat sebagai kepala sekolah SMAN 1 Monta telah mengalami peningkatan dalam hal mutu pendidikan. sebelumnya Sekolah kita menempati posisi nomor 2 dari belakang.
Untuk sekolah kita memiliki tenaga pendidik dan staf lebih besar tenaga honor ketimbang yang negeri sehingga yang menjadi masalah adalah pembayaran honor, “merujuk pada kondisi ini yang dapat dilakukan adalah ketua komite mengeluarkan keputusan bahwa mulai tahun ini SMAN 1 Monta tidak lagi menerima atau merekrut tenaga honorer lagi.” Terangnya.
Sementara di tempat yang sama Suharlin Syirajuddin ketua komite SMAN 1 Monta pada kata sambutannya menjelaskan bahwa dalam perjalanannya mendampingi sekolah selama satu tahun berjalan telah mengurai sejumlah kendala yang dihadapi sekolah demikian pula dengan sejumlah terobosan seperti proaktif seluruh anggota komite memberikan masukan dan ikut serta dalam pemecahan masalah yang terjadi di sekolah. “Hari ini genap satu tahun saya dan teman-teman dipercaya untuk mendampingi sekolah sebagai pengurus komite, hari ini pula saya dihadapkan dengan potret yang cukup memprihatinkan dimana tingkat kepedulian wali murid yag sangat minim untuk menghadiri rapat yang hanya digelar setahun sekali seperti ini pada hal hari ini merupakan titian kita untuk menentukan langkah-langkah terbaik untuk kemajuan sekolah yang kita cintai ini,” ungkapnya.
“Kendati saya diinfokan sebelumnya bahwa kenyataan ini tetap terjadi setiap tahun, namun saya tidak ingin hal ini terulang kembali, untuk itu menjadi PR pihak sekolah dan komite untuk tahun mendatang dan seterusnya tingkat kehadiran wali murid harus memenuhi qorum,” tegasnya.
Demi mendengar bahwa hal itu sudah menjadi kebiasaan pada setiap rapat, seluruh peserta menyepakati bahwa acara hari ini tetap berjalan dan akan dipertanggungjawabkan. [One]
Posting Komentar