Tantonga Parado,
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pantai Wane Lokasi Parado selama 36 hari menggelar kegiatan Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH). Pelatihan tentang kerajinan anyaman berbahan baku langgenda (batang kayu sejenis rotan) yang diracik dalam berbagai berbentuk perkakas dan cendramata mulai dari piring hingga berbentuk kosmos dan sejenisnya.
Program ini bersumber dana bantuan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. Dengan tema ‘Cara Baru Indonesia Bangkit dengan Mensukseskan Pelatihan Dari Dampak Moratorium TKI Ke Luar Negeri’
Pelaksanaan kegiatan yang menghabiskan dana APBN-P sebesar 130 juta tersebut diikuti oleh 50 orang peserta yang dibantu oleh 5orang tutor bertempat di aula kantor sekretariat PKBM Pantai Wane Desa Parado Rato berlanngsung sejak akhir November hinggga dipenghujung tahun 2011 kemarin.
Kegiatan ini berlangsung sukses dengan pencapaian hasil para pesertanya dapat dikatakan lulus untuk skill dasar guna mengembangkan usaha kerajinannya sehingga mampu dijadikan sebagai usaha pokok untuk membantu ekonomi keluarga.
Hal itu dibuktikan dengan hasil anyamaman yang telah terkumpul bahkan diantranya telah banyak laku terjual karena masing-masing peserta minimal mampu menganyam satu jenis barang dalam satu hari.
Pada kesempatan penutupan acara pelatihan itu direktur PKBM Pantai Wane Abdillah, S.Pd menyampaikan bahwa anyaman langgeda adalah salah satu komodity andalan Parado yang selama beberapa tahun terakhir ini sudah menyedot perhatian konsumen baik domestik maupun manca negara. “Peluang pasar kerajinan anyaman langgeda ini cukup besar bahkan untuk memenuhi permintaan konsumen sangat terbatas untuk itu diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan mampu menjawab itu semua yang mana nantinya para peserta ini memiliki kewajiban untuk menjual hasil anyamannya pada Pantai Wane, karena selepas pelatihan ini seluruh peserta akan didukung dengan dana pendampingan 500 rb per orang” ujarnya.
“Selain kerajinan Langgeda, Pantai Wane juga memproduksi dodol walet yang saya racik sendiri sejak tahun 1992 serta Mbohi Dungga yang telah dipatenkan atas nama sambal asli bima Centra Asirado trade mark Abdillah, S.Pd,” ungkapnya.
Dijelakan pula bahwa sampai saat ini PKBM Pantai Wane telah memiliki anggota aktif lebih dari seratus orang Warga dengan berbagai jenis keahlian dan usaha kecil sebab salah satu pilar berdirinya lembaga ini adalah untuk mengarahkan warganya agar cerdas dan sejahtera
Home
pendidikan
PKBM Pantai Wane Gelar PKH 36 Hari
Posting Komentar