Siasati BBM Masyarakat Gunakan Benhur

Selasa, 08 Mei 20121komentar

KM Tantonga: Ramai orang membicarakan kenaikan BBM, masyarakat Bima justru tetap asyik menikmati sarana tranportasi tradisional Benhur.  Transportasi yang menggunakan tenaga kuda ini merupakan salah satu warisan budaya yang memberi ciri khas kebudayaan tersendiri yang terus dilestarikan. Walaupun sudah banyak kendaraan bermotor yang lebih cepat dan lebih canggih, tetapi pemanfaatan transportasi ini masih diminati. 

Selain itu sarana transportasi dengan tenaga kuda ini juga dapat dimodifikasi menjadi gerobak, karena kotak benhur sudah dirancang untuk memliki dua fungsi yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan pemanfaatannya. 

Apabila dibutuhkan untuk mengangkut barang dan material lainnya maka, pemilik benhur akan memodifikasi benhur menjadi gerobak dan membuka atapnya yang di ikat oleh beberapa baut, setelah atapnya terbuka maka benhur akan berganti nama dan berganti fungsi menjadi gerobak yang siap digunakan untuk mengangkut barang dan material lainnya.
Suhardin (45) kusir benhur/gerobak asal Desa Sie Kecamatan Monta,menuturkan kepada Tantonga, dalam sehari ia dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan pendapatan mencapai 30 ribu rupiah. “Lebih-lebih jika dihari kerja,” ujarnya polos karena pemanfaat benhur masih didominasi oleh pegawai dan para siswa yang berdomisili sekitar desa Sie, Tangga, Sakuru dan desa Monta.
Pria yang mengaku telah lebih dari 15 tahun melakoni pekerjaannya sebagai kusir ini jika hari libur mensiasati dengan memanfaatkan benhurnya sebagai gerobak untuk alat pengangkut material seperti pasir, dan bahan bangunan lainnya. Gerobak juga masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat tani sebagai sarana pengangkut pasca panen, selain lebih murah dan juga lebih efisien untuk mengangkut hasil dari lokasi panen ke tempat penyinpanan masyarakat.
Dengan dua kelebihan diatas Suhardin Optimis bahwa benhur/gerobak mampu bertahan ditengan hadirnya sarana transportasi moderen yang semakin banyak saat ini, dengan keyakinan bahwa setiap alat yang dibuat pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Yang jelas Benhur tidak pusing jika BBM naik,” ujarnya polos.
Suhardin juga berharap agar keberadaan alat transportasi ramah lingkungan ini mendapat perhatian pemerintah untuk mendukung pariwisata daerah kedepannya, karena selain sebagai alat transportasi umum benhur juga dapatdi manfaatkan sebagai sarana transportasi pariwisata daerah Bima. [AL]
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

8 Mei 2012 pukul 21.45

tolong disesuaikan dg link ini http://www.kampung-media.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1291:siasati-bbm-masyarakat-gunakan-benhur&catid=27:bima&Itemid=1

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger