KM-Tantonga
Kendati harus hujan-hujanan dan
panas terik, para siswa ini tetap tekun mengikuti KBM yang hanya digelar di
halaman sekolah dengan menggunakan tarpal sebagai atap.
Hal ini terpaksa dilakukan karena
bangunan ruang kelas mereka dalam keadaan direnofasi. Kepala UPT Dikpora Monta
Syirajuddin H. Yacub, S.Pd yang ditemui jum’at kemarin mengatakan bahwa
pihhaknya mewajibkan pada sekolah yang mendapatkan program renofasi harus tetap
optimal melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Dan hal ini akan tetap
dipantau oleh para pengawas pada masig-masing gugus,” ujarnya.
Pantauan langsung Leo di sejumlah
sekolah sabtu (5-1/13) bahwa apa yang menjadi
penekanan pihhak dikpora
kecamatan merupakan juga kewajiban pelaksana untuk mempertanggungjawabkann
kelancaran KBM.
Demikian diungkapkan salah satu
kepala sekolah di wilayah Monta Dalam. “Kami
memanfaatkan halaman sekolah untuk tempat KBM dengan membangun tenda, meskipun
untuk saat ini para siswa dan guru harus rela sedikit
kepanasan demikian pula jika turun hujan,”
ungkap Abdurrahman, S.Pd kepala SDN Nonto Tera.
Pria muda yang juga pernah
mengabdi di SDN Inpres Tangga II sebagai guru ini menjelaskan bahwa proses
pengerjaan bangunan yang bersumber dari
dana APBN ini tidak lama lagi akan selesai, “Tinggal menunggu pemasangan
atap oleh pihak kontraktor yang ditunjuk,” terangnya.
Dijelaskan pula bahwa anggaran
untuk atap bangunan mencapai 190an juta rupiah.
Hal senada juga diterangkan oleh
A. Gani Muhammad, S.Pd kepala SDN Sondo yang ditemui saat mengawasi proses KBM.
“Mudah-mudahan pihak kontraktor segera menyelesaikan atap sehingga para siswa
dapat segera merasa nyaman untuk menggikuti pelajaran,” terangnya.[Leo]
Posting Komentar