Ratusan Warga Ngamuk Di Kantor Desa Tangga

Selasa, 02 Juli 20130 komentar

Ratusan warga desa Tangga pagi tadi mendatangi kantor desa untuk  menyampaikan aspirasi atas penjaringan BLSM yang tidak  tepat sasaran, aksi  protes ini berujung pada pengrusakan balai desa yang mengakibatkan seluruh ruangan dan peralatan kantor rusak parah.

Amukan warga ini tidak sempat dibendung karena kejadianya sangat cepat dan tidak sempat terjangkau pihak kemanan. Aksi protes yang barlung selama lebih kurang 2 jam ini juga sempat membuat arus lalulintas macet.
Sejumlah warga yang masih diliputi kemarahan meneriakkan bahwa pemerintah tidak serius melakukan pendataan karena menurutnya masih banyak warga yang layak mendapatkan bantuan terseebut tidak terjaring namanya dan justru warga yang kehidupan jauh lebih layak memperoleh kompensasi atas kenaikan harga BBM.
Berdasar informasi yang diperoleh bahwa 160 nama-nama warga desa Tangga  itu telah baku datangnya dari pihak BPS kabupaten Bima. Namun tidak dapat dipastikan bahwa data itu diperoleh pada  tahun berapa.

Seperti  yang dituturkan Isra AW kades Tangga bahwa data yang diberikan itu memang benar seluruhnya adalah warga desa Tangga namun yang membuatnya heran adalah beberapa  alamat warga yang ada tidak  sesuai  dengan kondisi sebenarnya. “Ada beberapa  orang warga yang alamatnya tertera jauh sebelum saya menjadi kepala desa, hal ini  dapat dicurigai  bahwa data yang digunakan adalah data lama yang seharusnya tidak  digunakan lagi, salah satunya misalnya dulu seingat saya warga atas nama Ayub pernah berdomilsi di RT 15 dan selama 12 tahun terakhir  dia  berdomisili  di  RT 10. Dan masih bayak lagi warga lainya yang terjaring ini dengan alamat lama sehingga kita  dapat mencurigai  bahwa data yang digunakan adalah data lama” terangnya di halaman Kantor  Camat.

Banyak pihak yang menyesalkan kondisi ini, Alfurqan misalnya berpikiran bahwa seolah-olah  pemerintah selaku penegendali kebijjakan telah dengan sengaja menciptakan kondisi  seperti ini, agar persolan awal mengenai kenaikan harga BBM menjadi hilang, “Kita  seharusnya dapat mengira bahwa hal  ini terjadi adalah skenario kepentingan politik semata, sengaja mengucurkan istilah kompensasi  untuk warga miskin padahal ini adalah pengalihan isu agar warga tidak  lagi  berdebat dan ribut karena kenaikan BBM,” ungkap pemuda asal  desa Sie ini.

Di teempat teerpisah Camat Monnta Drs.  Ruslan H. Musa menanggapi kejjadian ini  dengan mengeluarkan keputusan dan edaran kepada seluruh kepala desa  agar dilakukan penundaan pencairan dana tersebut.  “Prosespencairan akan tetap dilakukan namun kita akan menuda untuk sementara waktu,  hari ini juga kita akan duduk bersama dengan para kepala  desa guna mencari  jalan keluar terbaik  sehingga tidak menimbulkan prokontra di tengah-tengah masyarakat,”  ungkapnya.

Mengenai pengrusakann sarana pemerinntah yang telah dilakukann oleh warga akann diserahkan sepenuhnya pada pihak yang berwenang. [Leo]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger