Tuntut Lelang Tanah, Warga Sakuru Blokir jalan

Rabu, 07 Mei 20140 komentar

KM-Tantonga

Sore tadi sekitar pukul 15.12 wita Jalan raya lintas Parado Tente tepat di ujung selatran desa Sakuru kecamatan Monta sempat lumpuh total yang sengaja ditutup oleh sejumlah warga desa Sakuru, hal ini tidak berlangsung lama karena pihak muspica Monta langsung turun menemui para warga dan berjanji akan segera menengahi tuntutan warga.

 

Dihadapan Drs. Ruslan H. Musa camat monta, dan Kapolsek serta danramil Monta, Ahmad Adam salah satu warga menjelaskan bahwa tindakan pemblokiran jalan raya ini disebabkan oleh tindakan pihak Yayasan Islam yang dinilai telah menimbulkan kesenjangan serta memicu konflig. “Pasalnya, tanah seluas 8 Ha yang berada di kawasan desa kami (Sakuru-red) dilelang pada orang luar desa Sakuru. Sementara kami yang ada di sini jauh-jauh hari telah menyampaikan keinginan baik lisan maupun dengan bersurat resmi lewat pemerintah desa bahkan,” ujarnya.

 

Anehnya, menurut pria ini bahwa pihak yayasan seolah sengaja ingin memicu kemarahan warga desa sakuru dengan menutup akses warga sakuru untuk memiliki hak yang sama untuk mengikuti prosesi lelang, “Proses lelang dilakukan tadi pagi sampai siang dan kami sangat kecewa dan terpukul atas pengsuiran yang dilakukan oleh H Saleh wakil ketua yayasan islam bima yang disertai lontaran kata-kata bahwa pelelangan tidak diperuntukkan bagi warga desa Sakuru,” ketusnya.

 

Hal lain yang membuat para warga ini geram adalah menyangkut harga lelang yang dinilai seolah telah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. “Bayangkan saja dari awal telah dipatok harga satu kawasan senilai 5 jt. Tiba-tiba tadi naik menjadi 13 jt dan ini jelas telah dimanfaatkan oleh para calo untuk mencari keuntungan. Dalam pengertiannya bahwa lahan tersebut dikondisikan agar harga lelang tidak dijangkau oleh warga kami,” ungkapnya dengan nada ketus.

 

Mendengar keterangan ini pihak muspica dalam hal ini camat Monta menegaskan bahwa besok bersama seluruh unsure muspica akan menemui pihak yayasan Islam Bima guna meminta klarifikasi atas tuntutan warga sakuru.

 

Dengan janji ini warga menyepakati untuk membuka kembali akses jalan yang telah ditutup dan arus lalulitas kembali normal. “Namun jika pihak yayasan masih dengan keputusannya seperti hari ini tidak member peluang kami melelang tanah-tanah sawah tersebut maka hal yang sama bahkan lebih dari ini akan kami lakukan,” ungkap para warga yang hadir.[Leo]  

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger