Home
insiden
Tuntut Lelang Tanah, Warga Sakuru Blokir jalan
Tuntut Lelang Tanah, Warga Sakuru Blokir jalan
KM-Tantonga
Sore tadi
sekitar pukul 15.12 wita Jalan raya lintas Parado Tente tepat di ujung selatran
desa Sakuru kecamatan Monta sempat lumpuh total yang sengaja ditutup oleh
sejumlah warga desa Sakuru, hal ini tidak berlangsung lama karena pihak muspica
Monta langsung turun menemui para warga dan berjanji akan segera menengahi
tuntutan warga.
Dihadapan
Drs. Ruslan H. Musa camat monta, dan Kapolsek serta danramil Monta, Ahmad Adam salah
satu warga menjelaskan bahwa tindakan pemblokiran jalan raya ini disebabkan
oleh tindakan pihak Yayasan Islam yang dinilai telah menimbulkan kesenjangan
serta memicu konflig. “Pasalnya, tanah seluas 8 Ha yang berada di kawasan desa
kami (Sakuru-red) dilelang pada orang luar desa Sakuru. Sementara kami yang ada
di sini jauh-jauh hari telah menyampaikan keinginan baik lisan maupun dengan
bersurat resmi lewat pemerintah desa bahkan,” ujarnya.
Anehnya,
menurut pria ini bahwa pihak yayasan seolah sengaja ingin memicu kemarahan
warga desa sakuru dengan menutup akses warga sakuru untuk memiliki hak yang
sama untuk mengikuti prosesi lelang, “Proses lelang dilakukan tadi pagi sampai
siang dan kami sangat kecewa dan terpukul atas pengsuiran yang dilakukan oleh H
Saleh wakil ketua yayasan islam bima yang disertai lontaran kata-kata bahwa pelelangan
tidak diperuntukkan bagi warga desa Sakuru,” ketusnya.
Hal lain
yang membuat para warga ini geram adalah menyangkut harga lelang yang dinilai
seolah telah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. “Bayangkan saja dari awal
telah dipatok harga satu kawasan senilai 5 jt. Tiba-tiba tadi naik menjadi 13
jt dan ini jelas telah dimanfaatkan oleh para calo untuk mencari keuntungan. Dalam
pengertiannya bahwa lahan tersebut dikondisikan agar harga lelang tidak
dijangkau oleh warga kami,” ungkapnya dengan nada ketus.
Mendengar
keterangan ini pihak muspica dalam hal ini camat Monta menegaskan bahwa besok bersama
seluruh unsure muspica akan menemui pihak yayasan Islam Bima guna meminta
klarifikasi atas tuntutan warga sakuru.
Dengan janji
ini warga menyepakati untuk membuka kembali akses jalan yang telah ditutup dan
arus lalulitas kembali normal. “Namun jika pihak yayasan masih dengan
keputusannya seperti hari ini tidak member peluang kami melelang tanah-tanah
sawah tersebut maka hal yang sama bahkan lebih dari ini akan kami lakukan,”
ungkap para warga yang hadir.[Leo]
Posting Komentar