KM. Tantonga, - Kecamatan woha sejak tahun 2013 telah menata
dirinya dengan maksimal melalui sentuhan-sentuhan pembangunan infrastruktur.
Kawasan perkotaan yang telah menjadi lingkungan ibu kota kabupaten Bima ini
layak dikatakan sebagai kawasan strategis kabupaten.
Akselerasi atau percepatan pembangunan
ini tidak lepas dari program-program pemberdayaan terutama PNPM-MP. Selama dua
tahun tersebut PNPM Pisew telah memberdayakan lebih dari 50 LKD selaku pelaksana kegiatan di tingkat
desa.
Demikian yang dituturkan sekcam Woha
Irfan DJ, SH yang ditemui di ruang kerjanya senin pekan lalu menerangkan bahwa
sejak tahun 2013 pembagunan jalan ekonomi, rabat gang dan perbaikan drainase
serta saluran irigasi telah dilakukan.
Selama itu diterangkan program tersebut
terdiri atas 3 item pekerjaan yaitu sekitar 400 jt diperuntukan pada kawasan
strategis kabupaten (KSK) terdiri atas 5 desa pesisir untuk produk unggulan
garam dan bandeng, selain itu ada program PIK/Regular di luar pesisir 10 desa
dengan dana 1,5 milyard yang ditambah juga program regular yang tertunda di
tahun 2013 yang seahrusnya juga 1,5 milyard namun hanya dicairkan sebesar 400
jt bagi desa Risa, Tente dan desa Samili sehingga sisanya sebesar 1,1 milyard
dicairkan kembali di tahun 2014 untuk 15 desa. “Sehingga total anggaran yang
telah dikucurkan untuk program regular di tahun 2014 sebesar 2,6 milyard
setelah ditambahkan dana program tunggakan tahun 2013” ungkapnya.
Pria muda ini juga menjelaskan bahwa
seluruh pekerjaan khususnya pada tahun 2014 tetap dilakukan evaluasi, “Per satu
kali sebulan minimal tetap dievaluasi dan seluruh amanat program telah
dikerjakan tidak ada yang fiktif demikian juga hasilnya telah mencapai tahap
akhir 90 persen serta ada yang tuntas,” terangnya.
Dikatakannya juga terkait penuntasan
anggaran oleh PU selaku juru bayar mencairkan hingga 90 persen anggaran
pekerjaan, “Tidak ada potongan karena sisisanya yang 10 persen masih di
rekening LKD sebagai dana pemeliharaan,” pungkas pria murah senyum ini.
Sementara untuk tahun 2015 dapat
dipastikan untuk program KSK telah difinalkan anggarannya mencapai 4 milyard
yang diperuntukkan pada tiga kecamatan yang memiliki desa pesisir yakni
kecamatan Woha, Palibelo dan kecamatan Bolo. “Untuk regularnya masih menunggu
pembahasan ditingkat pusat demikian informasi sementara yang kami terima,’
ujarnya.
Menutup keterangannya Irfan menegaskan
bahwa ketika gilirannya nanti ada LKD baru yang dipercayakan untuk menjalankan
program itu tidak lebih dari upaya menjalankan amanat program, “Karena rohnya
program ini adalah pemberdayaan kenapa tidak jika secara bergiliran LKD yang
telah mendapatkan paket digantikan oleh LKD baru demikian seterunya, untuk
pemerataan. Tidak ada LKD yang dianak tirikan atau sebaliknya karena pekerjaan
telah dievaluasi dan hasilnya memenuhi standar pemberdayaan.” Tutupnya.[Leo]
Posting Komentar