KM. Tantonga, - Melalui telpon maupun dikonfirmasi
langsung, Sh membantah semua informasi tersebut yang selanjutnya dia simpulkan
bahwa itu adalah fitnah karena kejadian sebenarnya tidak seperti berita yang
beredar.
Pada konfirmasi awal selasa (13/1) di
tente, Sh menjelaskan bahwa informasi tersebut mengarah pada sebuah fitnah dan
pembunuhan karakter, pasalnya menurut dia tidak mungkin melakukan tindakan
tersebut ke pada anak didiknya. “Ada ibu guru BP/BK saat pemeriksaan dan saya
juga dimintai bantuan untuk menelusuri isu aborsi yang sedang berkembang,”
terangnya.
Sh tidak mengira kalau kejadiannya akan
berakhir di meja hukum dan mencemarkan nama baiknya karena menurutnya bahwa apa
yang dilakukan tersebut adalah bagian dari kewajibannya selaku wakasek
kesiswaan. “Tidak ada sedikitpun niat untuk melakukan pelecehan seperti yang
dituduhkan,” ungkapnya.
Ia juga meyakini jika hal itu akan mampu
dijelaskan sehingga tidak ada kesalah pahaman. “Hanya yang saya sesalkan adalah
kenapa kejadian ini ditunggangi untuk menjatuhkan saya,” ketusnya.
Posting Komentar