.JPG)
KM. Tantonga, - Tidak dipungkiri, peran media sebagai salah satu penentu susksesnya sebuah program dan seluruh aktivitas pembangunan. Media adalah wahana terbaik dari semua metode pendukung akselerasi pembangunan. Metode kritis yang mampu memberi roh untuk sebuah introspeksi. Artinya kehadiran media ditengah-tengah kita tidak harus dijauhi apalagi dianggap sebagai momok dalam menentukan langkah, media adalah tempat untuk berekspresi dan berbagi. Demikian yang dituturkan Sahruddin Latif, S.Pd kepala UPT Dikpora Woha yang ditemui Rabu lalu di kantornya.
Menurut dia peranan para awak media dapat menghan-tarkan kita kearah yang lebih baik. “Wartawan professional tidak harus dijauhi, karena melalui sen-tuhan karya-karya mere-ka berpengaruh besar pada hitam putihnya sebu-ah negeri,” ungkapnya.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bima ini menyadari sepenuhnya kehadiran media setelah pengalaman-penga-lamannya selama ini (sempat miskomunikasi-red) dengan para wartawan.
Peran media lah yang menjadikannya sebagai orang pertama di lingkaran guru se kabupaten Bima ini. “Presiden Jokowi seharusnya tidak terlalu femiliar, namun suntikan informasi yang disuguhkan oleh media menjadikan figur ini menjadi dekat dan disukai sehingga mampu merebut hati rakyat Indonesia lalu meng-hantarkannya sebagai pe-mimpin,” Mengeksplorasi keberadaan media kearah positif adalah pilihan bijak ketimbang memben-tangkan jarak. “Saya pernah lalai akan hal ini, namun setelah berpikir bahwa itu adalah sikap yang tidak dewasa maka secepat itu pula mel-akukan introspeksi. Kendati sempat disalah artikan namun demi-kianlah saya menganggap media ini adalah mitra terbaik dalam langkah pembangunan terutama di jajaran pendidikan,” ungkap pria berpostur atletis ini.
Penuturanya ini bukan keterpaksaan melainkan naluri profesionalnya memandang semua hal dengan berpikir positif, karena menurutnya kede-wasaan seseorang adalah ketika mampu menilai dirinya untuk segera berbenah dan memberi aura positif pada lingkungan.[Leo]
Posting Komentar