KM. Tantonga, - Batu akik sekarang telah menjadi trend, dan gaya hidup. Harga yang menggiu-rkan membuat orang untuk ingin memiliki batu berharga ini. Di kabupaten Bima yang merupakan daerah pegunungan memiliki beragam jenis batu yang dapat diolah untuk menjadi batu akik, dari kelas standard hingga kelas nomor satu.
Banyak warga yang mendadak menjadi penj-elajah gunung hanya untuk menemukan berbagai macam batu untuk dijadikan batu akik. Ada yang dijual langsung dan tidak sedikit yang mengolah sendiri batu-batu itu untuk menjadi batu akik siap pakai.
Seperti yang dilakukan oleh Edy alias bule asal desa tente. Dengan modal gerinda dan asahan ia dengan sejumlah anggotanya mampu menghasilkan beragam batu akik dari segala ukuran berupa cincin dan liontin.
Dalam sehari kelompok ini mampu memproduksi hingga 5 biji akik siap jual dengan berbagai jenis dan harga dari 200 rb hingga 500 rb rupiah bahkan ada yang diatas 1 juta. “Itu tergantung pembeli dan kelas barang yang dijual,” ungkap Bule kamis (5/2).
Saat ini kelompoknya telah memproduksi puluhan biji akik dari berbagai jenis batu seperti mata kucing, naga suis, hijau lumut, bacan, panca warna dan fosil. Semua bebatuan itu dikumpulkan dari berbagai daerah bahkan didatangkan dari daerah Dompu. “Kami memiliki stock untuk siap pasar dari semua jenis itu, dan siap mengerjakan sesuai pesanan” ungkapnya.
Ditanya bagaimana proses pembuatannya, diterangkan bahwa proses yang dilakukan masih sederhana yakni dengan menggunakan gerinda potong dan gerinda duduk, asahan dan amplas. “Memilih jenis batu kemudian dipotong dengan gerinda lalu dibentuk dengan gerinda duduk, tahap berikutnya diasah untuk menyempurnakan pembentukan. Kemudian diamplas, untuk hasil yang optimal diasah dengan bilah bambu dan daun pisang kering,” terangnya ditemui saat memproduksi akik di kediamannya desa Tente.
Diterangkannya juga kegiatan ini baru dimulai sehingga belum banyak barang yang terjual. “Kegiatan kami ini hanya untuk kebutuhan sendiri dan sekedar hoby, namun dari banyaknya produksi dan semakin banyak anggota yang tergabung tidak ada salahnya jika dikomersilkan”.
Usaha ini diarahkan untuk peningkatan penda-patan anggota, “Kebutuhan koleksi saja lebih dari cukup, untuk itu saya berpikir agar anggota dapat mengais rejeki dari hoby ini sebab akan semakin menyenangkan jika hoby mendapatkan manfaat untuk ekonomi keluarga,” terangnya.
Di tempat yang sama Eman salah satu anggota mengaku bahwa saat ini dirinya telah memiliki puluhan koleksi batu akik dari berbagai jenis dan siap dipasarkan, “Disamping itu kami sedang menyelesaikan dua biji pesanan pelan-ggan,” terangnya. [Leo]
Posting Komentar