Tantonga Monta
Menilai fungsi lapangan bola dialih fungsikan untuk kepentingan individu oknum warga, sejumlah pemuda mengapreasisasikan penolakannya dengan menanami pohon pisang di tengah-tengah lapangan.
Aksi protes ini berawal ketika Muzakir (37 thn) warga RT 04 melakukan pengeboran air di sebelah utara lapangan bola, sejumlah pemuda pernah menegur namun tidak diindahkan, demikian juga ketika utusan warga menyampaikan keberatan tersebut ke pemerintah desa tidak terealisasi seingga puncaknya.
Oleh samsudin dan syafrudin yang keduanya warga desa Tangga RT 17 langsung menanami beberapa pohon pisang di tengah-tengah lapangan,“Kami melakukan ini karena sudah menganggap bahwa warga desa tidak ada keinginan untuk memelihara lapangan yang memang berfungsi sebagai tempat oleh raga, dan juga lapangan ini telah beralih fungsi untuk kepentingan individu. Untuk itu kami merasa perlu menyampaikan protes dengan mengklaim sebahagian lapangan ini dengan menanami pohon pisang,” ungkap Samsudin.
Aksi yang terjadi pada hari mingggu ini menarik perhatian para warga dan pengguna jalan, yang juga memaksa unsur muspica turun tangan, pihak Polsek, Danramin dan Camat mendatangi warga guna mencari tahu persoalan tersebut, hadir juga Isra A. Wahab Kades Tangga yang langsung memanggil Muzakir dan pelaku yang menanam pohon pisang untuk dimintai keterangannya.
Setelah dilakukan introgasi di TKP warga yang terkait diundang ke kantor camat yang melahirkan sejumlah kesepakatan diantaranya adalah seluruh bangunan atau sejenisnya yang berada di radius lapangan harus disingkirkan.
Akhirnya setelah dilakukan pembahasan dan analisa beberapa hari, Rabu (25/1-12) seluruh aparat bersama warga dan staf desa melakukan evakuasi.[Leo]
Posting Komentar