Tantonga Monta
Sebelumnya para petani kecamatan monta sempat gundah karena intensitas hujan yang nyaris jarang, namun setelah belakangan ini intensitas hujan mulai stabil, justru para petani dihadapkan dengan kenyataan pahit yakni kelangkaan pupuk, yang berujung pada kenaikann harga yang sangat fantastik dari Had 90 rb per sak Urea sekarang para petani kalaupun ada yang menjual pupuk ittupun harus membayar dengan harga mencapai 150 ribu.
M. Yusuf salah satu petani desa Tangga yang dikonfirmasi 11 januari 2012 saat melakukan pemupukan mengaku bahwa dirinya termasuk telat melakukan pemupukan. “Yang seharusnya pemupukan dilakukan sejak 10 hari yang lalu diusia padi saya 14 atau 15 hari namun karena keterlambatan pupuk maka baru hari ini bisa dilakukan,” ungkap pemilik 5 petak sawah ini.
Menurut yususf seharusnya dari 5 petak sawah yang digarapnya dengan luas mencapai 1 Ha akan mendapat jatah sedikitnya 450 Kg pupuk atau sama dengan 9 zak. “Hingga saat ini saya baru memperoleh 3 zak, dan dengan yang ada saya harus benar-benar irit,” ujarnya saat ditemui di so Laworo desa Tangga.
Terkait kelangkaan pupuk ini kepala UPTD BPP Mawar Monta Suparmin mengatakan bahwa kondisi tersebut sebenarnya bukan pupuk yang langka karena semua kebutuhan pupuk setiap desa sudah dijatahkan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). “Jatah pupuk telah disediakan sesuai dengan perhitungan dalam RDKK, jika terjadi kelangkaan pupuk yang dimaksud adalah akibat kenakalan para pengecer yang sengaja menjual pupuk ke tempat lain yang tentunya dengan harga yang lebih tingggi,” terangnya.
Kendati indikasi tersebut cukup kuat namun Parmin selaku salah satu komponen pengawas mengaku kesulitan untuk membuktikan hal itu. “Padahal jika saja itu dapat dibuktikan maka izin para pengecer itu akan dicabut alias mereka tidak akan dipercaya untuk menjadi pengecer lagi,” terangnya.[Leo]
Posting Komentar