Tantonga-Monta
Merasa termargijal dengan kondisi desa-desa lainnya, lima gabungan desa wilayah Monta Dalam melalui sejumlah perwakilan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat dan mahasiswa, Jumat pekan lalu melakukan konfoi keliling untuk mengajak warga yang ada di wilayah itu bersama-sama menuntut pemerintah agar memperhatikan kondisi jalan raya lintas Tente – Tolotangga.
Konfoi yang didampingi langsung oleh pihak keamanan yakni Polsek Monta tersebut berjalan aman, demikian penuturan IPTU Windy Tjahyadi Kpolsek Monta yang dihubungi via selurernya kemarin. Konfoi tersebut berjalan aman karena memang bertujuan untuk memberitahukan bahwa keesokan harinnya ada kegiatan pemblokiran jalan, ungkap pria ramah ini.
Sementara keesokan harinya tepatnya sabtu (4/02-12) sedikitnya 200 orang wargayang menjadi perwakilan lima desa gabungan Monta Dalam tersebut serentak melakukan pemblokiran dengan menanami pohon pisang di tengah jalan lintas dusun waro- tolotangga- rontu, aksi tersebut berjalan sejak pukul 10.00 hingga pukul 17.00 setelah sebelumnya melalui negosiasi yang cukup alot dengan pihak kecamatan.
Akibat aksi itu aktivitas warga lumpuh total, namun dinyatakann bahwa pemblokiran itu berjalan dengan aman dan tertib. “Karena aksi ini merupakan hajatan kami semua yang ada di Monta Dalam ini, pasalnya sudah dua tahun terakhir kami tidak dapat menikmati jalan raya apa lagi disaat musim penghujan seperti sekarang ini,” ungkap Arif Kusnadi salah satu tokoh pemuda setempat.
Sementara Edy Suharjo koordinator lapangan menyatakan bahwa pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah agar dapat memperhatikan keluhan warga yang ada di wilayah tersebut, menurutnya mereka sangat membutuhkan perlakuan yang sama dengan masyarakat kabupaten Bima yang lainnya. “Dua tahun sudah kita dibiarkan dengan kondisi seperti ini, kalaupun ada perbaikan jalan itupun tidak seberapa bahkan terkesan asal-asalan sehingga belum seminggu digunakan telah rusak kembali,” ujarnya.
Menurutnya kendati pada aksi tersebut pihak kecamatan telah berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut pada pihak pemerintah daerah khususnya Dinas Kimpraswil kabupaten Bima. “Namun tidak menutup kemungkinan kami akan menggelar aksi susulan jika apa yang telah disepakati ini tidak segera diindahkan,” ujarnya.
Posting Komentar