Opini Amoral Di Tubuh Dikpora,... Wabah..!!?

Selasa, 06 Maret 20120 komentar

Sejatinya dalam Islam tindakan amoral adalah perbuatan dosa besar yang harus dijauhi oleh orang mukmin. Terlebih perbuatan itu dilakukan pada orang yang telah memiliki ikatan suami istri. Namun rupanya iblis sangat mahir memainkan peranannya pada kita yang hidup di dunia fana ini.
Masih terngiang dalam ingatan kita bagaimana beredarnya video mesum yang melibatkan oknum pendidikan kabupaten Bima. Yang seharusnya pengalaman memalukan ini menjadi ranjau bagi kita bil khusus jajaran pendidikan kabupaten Bima yang sadar atau tidak bahwa dinas ini merupakan ikon yang menjunjung tinggi moral dan budi pekerti.
Wadah yang mencetus lahirnya penerus cita-cita bangsa yang cerdas berakhlakul karimah, wadah yang seharusnya tempat bercokolnya para pejuang penegakan moral bukan justru tempat bersembunyinya oknum yang menjadi hamba iblis.
Berangkat dari pengalaman silam, saat ini kembali Dikpora Kabupaten Bima diguncang isu serupa (kendati hanya pelecehan) yang melibatkan salah satu kepala bidang (Kabid) dengan salah satu pengelola PAUD seperti yang dilansir Jerat edisi 5 maret 2012.
Isu ini masih dalam proses pembuktian namun bukan itu yang ingin saya coba torehkan dalam kolom opini ini, lebih pada kupasan pemahaman saya pribadi atas apa yang saya dan anda semua saksikan dan dengarkan saat ini. Saya ingin mengajak pembaca mengupas yang terkandung dalam gejolak isu tersebut. karena ketika isu ini berkembang dan menjadi konsumsi publik maka banyak asumsi yang lahir, tentunya mengutuk segala jenis tindakan amoral yang mengiringi pro kontra publik.
Untuk sementara Nyonya (nama samaran yang diberitakan) kita sepakati sebagai korban demikian juga halya dengan JH adalah tersangka. Terlepas siapa yang mengawali hembuskan isu ini yang jelas Nyonya adalah wanita muslim yang telah bersuami dan memiliki empat orang anak, lalu wanita ini dengan jujur dan tampa paksaan mengutarakan apa yang telah dialami itu pada sang suami. Lalu kapasitasnya hanya sebagai pengelola sebuah lembaga Paud yang didirikan sejak tahun 2006 yang mana dalam proses kegiatanya bergantung pada Dinas (kebijakan sang Bos-PNF). Segi politis sudah barang tentu kita pahami sangat tidak mungkin memiliki kepentingan itu pada JH.
Apa yang saya jabarkan diatas adalah kondisi rill yang menjadi pijakan kita untuk menganalisa ada apa dibalik kejadian ini jika yang dilakukan Nyonya dan suaminya saat ini kita ramalkan hanyalah sebuah sensasi. Barulah sekarang saya coba menjawab satu persatu keadaan tersebut Pertama jika Nyonya adalah seorang perawan atau janda bisa jadi dia memiliki kepentingan untuk menjebak JH dengan isu tersebut dengan harapan untuk dinikahi. Kedua seorang pengelola PAUD akan mendapatkan apa jika menjatuhkan atasannya, apa bukan sebaliknya akan dimarginalkan bahkan hal terburuknya adalah tidak akan mendapatkan program apa-apa. Ketiga jika yang diakui Nyonya adalah kebohongan apa tidak terpikir oleh dia bahwa itu sama halnya membuka jalan bagi kehancuran masa depan empat orang buah hatinya. Keempat permintaan disumpah dengan kitab suci Alqur-an dihadapan publik bukanlah keputusan yang ringan karena sumpah seperti ini diyakini memiliki reaksi yang tunai.
Sebaliknya JH seandainya telah diintrogasi oleh atasannya apakah dia siap jujur bahwa apa yang diisukan itu benar adanya..?? jawabannya adalah TIDAK, karena diatas kertas dia telah mengkaji jika berani mengakui maka konsekwensinya adalah hukuman minimal dicopot dari kursi ‘basahnya’ saat ini. Dan tentunya dia akan menanggung malu seumur hidupnya.
Sudah pasti kajian hukum akan berpihak pada JH karena satu-satunya saksi yang dimiliki Nyonya (adalah J) saat ini masih seragam menjawab tidak.
Kondisi ini telah disadari oleh Nyonya dan suaminya namun mereka tetap yakin terus berjuang sekalipun pintu penjara telah terbuka dihadapan mereka. “Secara Hukum mungkin kami lemah dan kami pasrah saja, tapi sebelum itu kami hanya menuntut satu pada Bupati sudi kiranya menggelar sumpah dengan kitab suci Alquran,” demikian sekelumit kalimat yang pernah dilontarkan pasutri ini pada saya.
Saya coba simpulkan disini bahwa hari ini kita dihadapkan dengan potret buram ulah oknum yang tidak bermoral. Yang tentunya hal ini dikhawatirkan akan menjadi wabah jika para penentu kebijakan tidak segera merespon ini dengan obyektif dan proporsional.*)

By Suharlin
Penaggungjawab Tablod Jerat Bima
Motivator KM Tantonga

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger