KM-Tantonga Puluhan warga desa Pela Kecamatan Monta kamis (12/07-12) melakukan aksi protes terhadap pemerintah desa, aksi ini dilakukan di depan balai desa dengan menutup akses jalan raya jurusan Parado-Tente.
Aksi demo yang dimotori oleh sejumlah mahasiswa yang menamakan diri sebagai Laskar Pemuda Peduli Rakyat (LP2R) tersebut menuntut kepada pemerintah desa setempat khususnya kepada kepala desa yang dinilai telah menggelapkan dana jatah Raskin untuk bulan Juni 2012.
Padahal menurut warga bahwa pemerintah desa melalui ketu-ketua RT telah mengumpulkan uang pada seluruh KK untuk pembayaran beras murah tersebut.
H. Tasno salah satu warga RT 04 yang dikonfirmasi disela-sela aksinya menuturkan bahwa dirinya sangat kecewa atas tingkah pemerintah desa. “Kami menuntut agar kepala desa tidak menghindar dari persoalan ini dan segera menebus beras jatah desa Pela di Dolog karena tidak ada alasan untuk kami tidak menerima beras tersebut,” ungkap pria paro baya ini.
Sementara Edy Suparjan selaku koordinator aksi dalam keterangan dan pernyataan sikapnya menilai bahwa kepala desa dan antek-antekya tidak hanya menggelapkan dana Raskin melainkan mangkir dari sejumlah program desa yang telah ditentukan. “Seperti kejelasan pengerjaan dana subsidi tahun 2012 sebesar 21 juta rupiah yang telah lama mangkir di rekening desa, hingga hari ini belum ada pertanda kapan dana itu digunakan,” ungkapnya.
Edy juga menegaskan bahwa aksi serupa pernah dilakukan namun rupanya kepala desa malah tidak mengindahkan. “Jika hingga minggu pertama bulan puasa nanti semua tuntutan tersebut tidak ditunaikan oleh kepala desa maka kami sepakat untuk menyeret persoalan ini ke ranah hukum,” ketusnya.
Pantauan Tantonga aksi demo yang dalam pengawalan ketat personil Polsek monta itu berjalan aman hanya saja arus lalulintas sedikit terganggu akibat pemblokiran jalan oleh warga. Namun dibalik ini banyak warga yang juga ketiban pulung sebab dengan macetnya arus lalulintas kios-kios sepanjang jalur itu laris terutama rokok dan air mineral.
Sementara pemblokiran ini berlangsung hingga pukul 13.00 setelah perwakilan demonstran melakukan dialog dengan unsur pemdes dan didampingi kapolsek monta. “Hasil keputusan dialog tersebut dituangkan dalam bentuk pernyataan sekretaris desa dan ketua BPD yang isinya menjanjikan agar kepala desa masuk kantor mulai hari senin dan jika pada hari itu kades tidak ada di kantor maka BPD akan mengusulkan surat pemecatan bagi kades,” ungkap ambon Maradona salah satu personil LP2R.
Ditegaskan pula bahwa sejak pertemuan itu dilakukan, ruangan kades dalam penyegelan hingga hari senin mendatang.
Sementara Abubakar kades Pela dihubungi via selurernya untuk dimintai keterangannya tidak dapat dihubungi.[Leo]
Posting Komentar