KM Tantonga - Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo di depan kantor camat monta pada Rabu (10/10), massa yang tergabung dalam HMM (Himpunan Mahasiswa Monta) tersebut secara spontanitas melakukan aksinya karena merasa dihina oleh Yanti warga Desa tangga. Awalnya, ibu Yanti yang merupakan kontraktor proyek pada pembangunan pagar yang ada di kantor Camat Monta didatangin oleh sejumlah mahasiswa dengan tujuan klarifikasi pada proyek pembangunan pagar yang dimaksud, namun niat baik dari sejumlah mahasiswa tersebut tidak mendapatkan respon positif , justru penghinaan yang dilontarkan oleh kontraktor tersebut.
Saat dikonfirmasi korlap aksi, Ruslan/Ocen, mengatakan, “bahwa proyek pembangunan pagar kantor camat monta, diluar dari mekanisme dan menyalahi bestek pengerjaan, pasalnya, pada proyek tersebut ditemukan sejumlah pelanggaran, antara lain, pondasi pagar yang dibangun diatas pondasi lama dan yang lebih krusialnya lagi papan proyek hingga sekarang belum ada, padahal papan tersebut merupakan sarana informasi agar masyarakat tahu tentang pembangunan yang dilaksanakannya itu,” paparnya.
Atas dasar itu juga, “kami sebagai Mahasiswa yang mewakili masyarakat melakukan klarifikasi dengan baik, justru penghinaan yang kami dapat dari dia (Yanti Red.) bahwa keberadaan Mahasiswa hanya sebagai perusak saja dan tidak ada keinginan untuk membangun,” tiru Ocen.
Beranjak dari pelecehan tersebut, sejumlah mahasiswa sontak melakukan aksinya didepan kantor camat monta. Dalam aksi yang dilakukan sekitar satu jam lebih sajak 12.00 wita itu, sejumlah mahasiswa dari HMM tidak melakukan anarkisme hanya saja mewarnai aksinya dengan blokade jalan.
Abakar Yasin, selaku sekcam monta yang dimintai pernyataannya oleh mahasiswa menyatakan “akan melakukan klarifikasi dengan pihak pelaksana proyek pembangunan pagar kecamatan tersebut dan jika diperlukan akan melakukan mediasi antara pelaksan proyek dengan mahasisawa untuk mencari jalan keluar yang terbaik guna menyelesaikan persoalan yang ada,” jelasnya.
Selain itu, Massa aksi menilai, “bahwa apapun bentuk proyek yang dicanangkan oleh pemerintah, harus dilakukan secara transparan, termasuk masyarakat umum berhak untuk melakukan kritikan ketika proyek itu dianggap tidak sesuai mekanisme atau bestek pengerjaannya, namun sikap arogansi yanti selaku kontraktor justru membuat kita dihina dan dilecehkan,” ungkapnya.[AL]
Selain itu, Massa aksi menilai, “bahwa apapun bentuk proyek yang dicanangkan oleh pemerintah, harus dilakukan secara transparan, termasuk masyarakat umum berhak untuk melakukan kritikan ketika proyek itu dianggap tidak sesuai mekanisme atau bestek pengerjaannya, namun sikap arogansi yanti selaku kontraktor justru membuat kita dihina dan dilecehkan,” ungkapnya.[AL]
Posting Komentar