KM-Tantonga
Berniat untuk menyelesaikan konflig, Safrin (30 thn)
warga desa Sie Monta harus mengalami derita yang cukup serius, punggung
kanannya harus mendapat perawatan serius akibat kena sabetan senjata tajam.
Kejadian nahas itu berawal ketika dirinya ingin menengahi
perselisihan antara salah satu pemuda desa Waro (Hr) dengan dua orang warga sie
yakni Burhan dan Anwar yang melintas di desa tersebut menuju desa Nonto Tera menggunakan
mesin pengolah kayu (some).
Demikian sumber yang berhasil di himpun di Polsek Monta.
Bahwa Hr (salah satu tersangka) pada pukul 09.00 wita di desa Waro tepatnya di
depan SMPN 2 Monta menghentikan some yang dikendarai Anwar untuk mengolah tiga
batang kayu miliknya namun oleh Anwar dijanjikan sepulang dari desa Nonto tera
dan alasan ini rupanya tidak diterima oleh Hr sehingga melakukan pengejaran dan
pelemparan serta menembak dengan senjata api rakitan.
Korban mengetahui insiden ini berinisiatif mempertemukan
mereka (Hr, Burhan dan Anwar) dengan mengundang ketiganya ke kediamannya. Namun
rupanya itulah awal dari petaka bagi safrin, tidak begitu lama mereka berkumpul
tiba-tiba dari arah belakang Hr dan beberapa rekannya yakni Jn dan Is membacok
punggung Safrin mengakibatkan luka serius. Sementara kedua temannya Anwar dan
Burhan langus mengamankan diri dengan menumpang sepedah motor yang lewat menuju
desa sie.
Korban yang saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit
saat dikonfirmasi mengaku mengenal para pelaku, “Biar nanti saja saya ungkapkann
pada penyidik nama-namanya yang jelas mereka saya kenal,” ungkapnya sambil
menahan sakit.
Karena Safrin adalah warga asli desa Sie yang kebetulan
memperistrikan orang Waro maka insiden ini mengundang kemarahan warga desa Sie,
sehingga puluhan pemuda dengan senjata rakitan melakukan penyerangan ke desa
Waro, namun insiden penyerangan yang terjadi sekitar pukul 15.30 itu tidak
berlangsung lama, pihak aparat kepolisian sektor monta menjelang magrib
berhasil melerai adu tembak antar warga dua desa terseebut.
Kasus ini masih dalam proses penyidikan pihak kepolisian
resot kabupaten Bima bersamaan dengan aksi pemblokiran jalan yang dilakukan
oleh warga desa sie yang masih belum berujung.[Leo]
Posting Komentar