Kualitas Kayu Buruk, Gedung Laboratorium SMPN 1 Parado Rubuh

Selasa, 26 Maret 20130 komentar


KM-Tantonga
Rabu sore 20 maret 2013 satu lokal gedung persiapan laboratorium IPA SMPN 1 Parado tiba-tiba rubuh, untungnya pada kejadian ini tidak ada korban luka karena memang sekolah tutup pada sore hari, namun diperkirakan kerugian mencapai 70 juta.
H. Muhammad wakasek yang ditemui sabtu kemarin menjelaskan bahwa memang ruangan itu belum pernah terpakai karena masih menggunakan gedung lama untuk praktek IPA. “Meski demikian rencananya gedung itu akan kami gunakan pada tahun pelajaran baru mendatang namun keburu ambruk,” terangnya.
Di temapat yang sama Taufik, S.Pd kepala SMPN 1 Parado menjelaskan bahwa gedung tersebut bukan tidak dibutuhkan sesuai dengan ffungsinya namun kondisi gedung yang tidak memungkinkan untuk digunakan. Gedung satu lokal dibangun terpisah itu didirikan dengan mata anggaran Blogrent 2008/2009sekitar 92jt. “Dari awal kami sudah melihat kayu yang menjadi penyanggah atap telah rapuh dan dimakan rayap padahal baru satu tahun didirikan, dengan alasa itulah kami tidak berani menggunakan gedung itu,” ujarnya.
Pria muda yang saat ini juga menjabat sebagai orang nomor satu di PGRI Parado ini lebih jauh menjelaskan bahwa keberadaan gedung dengan kondisi yang demikian itu telah disampaikan baik secara lisan maupun bersurat kepada pihak dinas kabupaten.”Dan itupun telah disurvei lagsung oleh pihak dinas kabupaten,” ungkapnya.
“Sekaligus kami sampaikan pula bahwa kondisi sekolah ini sudah saatnya mendapatkan perhatian lebih untuk renovasi beberapa ruangan belajar dan kantor. Untuk kantor semua kayu sudah tidak layak lagi, demikian juga untuk tiga ruang belajar sudah sangat memprihatinkan. Melalui proposal hal ini kerap kami ajukan.” Terangnya.
Meski dengan kondisi kesehatan terganggu, pria yang membawahi 31 orang guru dan 8 orang pegawai ini menggambarkan bahwa semua yang diterangkan itu adalah nyata dalam pengertian agar prioritas perhatian pemerintah seharusnya tertuju pada SMPN 1 Parado.”Pernah satu ketika kami dihadapkan pada musrenbang bahwa SMAN 1 Parado dinominasikan untuk mendapat perbaikan padahal usia sekolah itu jauh lebih muda ketimbang SMPN 1 Parado terpaut 11 tahun. Logisnya yang harus diprioritaskan adalah sekolah kami yang dengan kondisinya sekarang dapat dilihat,” terangnya.
Sekolah yang menampung 279 orang siswa ini setelah disaksikan lebih dekat memang sangat memprihatinkan ketimbang sekolah-sekolah lain yang bertubi-tubi  mendapatkann suntikan dana rehabilitasi atupun sejenisnya. Belum lagi kondisi mebelair yang seharusnya sudah menjadi penghuni  gudang barang bekas.
“Dengan kondisi  ini kami tidak  ingin dikatakan merasa ketergantungan sebab dengan dana BOS kami  dapat menambal sulam dibeberapa bahagian, namun itu saja tidak cukup dengan fisik bangunan yang seperti ini, yang suatu saat bisa saja terjadi hal serupa dengan ambruknya ruang persiapan laboratorium IPA tersebut,” tutupnya.[Leo]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger