KM-Tantonga
Rutinitas
ini jika tidakdiamati seolah hal yang biasa seorang perempuan muda dengan
seragam putih-putih berjalan naik turun
rumah warga ditemani seorang ibu paroh baya. Namun jika diperhatikan maka kita
akan temukan maksud dari kunjungan dua orang perempuan ini sebab rumah yang
dikunjungi adalah rumah-rumah tertentu yang rata-rata menjadi terget
kunjungannya adalah keluarga muda yang istrinya sedang mengandung.
Rupanya
kedua perempuan yang berpenampilan kontras ini adalah seorang bidan desa
(Bides-red) Irni Sukmawati dan seorang dukun beranak Hadijah yang menjadi mitranya. Kedua orang ini saat ditemui
sedang memeriksa salah satu ibu yang sedang hamil tua.
Dengan
penuh ketelitian dan kesabaran Bides ini memeriksa kondisi pasiennya sambil
mewawancarai seputar keluhan dan aktivitas bumil termasuk menanyakan asupan
gizi serta ketersediaan vitamin, Bides Ririn menjelaskann pada Tantonga bahwa
kunjungan tersebut dilakukan kepada 62 ibu hamil, “Sekarang masih tersisa 36 ibu hamil karena 26
diantaranya telah melahirkan dengan sukses,” terangnya.
Setelah
melahirkan bukan berarti tidak dilakukan pantauan, “Minimal tiga kali setelah
masa melahirkan, kami wajib melakukan kunjungan,” tuturnya senin (1/4).
Artinya
tidak satupun kegiatan ibu hamil maupun ibu melahirkan di setiap desa itu
lepas dari pantauan petugas. Melalui
buku Kesehatan Ibu dan Anak semua data perkembangan kehamilan hingga
perkembangan pertumbuhan anak Bides mengisinya sebagai rujukan tindakan
terhadap Ibu dan Anak.[Leo]
Posting Komentar