KM-Tantonga
Bulan
Ramadhan hanya satu kali dalam setahun,
di bulan yang penuh berkah ini waktu
sangatlah berharga untuk kebajikan.
Setiap detiknya bernilai ibadah
dan hanya orang-orang yang berimanlah yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan
waktu ini untuk meraup pahala sebesar-besarnya.
Sambil
menunggu waktu berbuka puasa, banyak aktivitas
yang dilakukan, kebanyakan orang akan mengisi dengan jalan-jalan baik
dengan jalan kaki maupun berkendaraan, sebahagian juga mengisi dengan beberapa kegiatan rumah dan sejenisnya
yang populer disebut Ngabuburit.
Namun tidak
demikian yang dilakukan oleh sekelompok warga
ini, usai sholat Ashar mmereka tidak langsung pulang ke rumah masing-masing,
melainkan menyibukkan diri dengan
kegiatan pembangunan masjid raya.
Menurut
mereka meski kegiatan ini mengandalkan
tenaga fisik, namun dengan semangat ibadah yang tinggi, rasa lpar dan letih tak
terasa seiring menjelangnya waktu berbuka puasa. Dae Jaki misalnya, ia mengaku telah
melakukan hal itu sejak jauh hari sebelum datangnya ramadhan sehinngga ketika
bulan puasa tiba ia dengan caranya mengajak warga lainnya ikut terlibat dalam
keegiatan tersebut. “Alhamdulillah, tanpa dikomando mereka melihat saya bekerja lalu ikut dan menikmati
kegiatan ini,” terangnya di halamman masjid raya desa tangga (24/7)
Mustamin di
tempat yang sama juga menjelaskan bahwa dirinya selaku tukang mengaku kewalahan
dengan banyaknya peladen, kendati upah yang diterima hanya separoh dari
biasanya. “Saya senang juga pekerjaan ini cepat selesai karena semua kebutuhan selalu
ada,” ujarnya.
Diperkirakan pekerjaan
pembangunan penampungan air wudhu akan selesai sebelum lebaran idul fitri.[Leo]
+ komentar + 1 komentar
info yang sangat menarik makasih sudah disampaikan salam sukses selalu
Posting Komentar