Tuntut Penyelesaian Kasus Pembacokan, Warga Sie Boikot Jalan

Senin, 03 Maret 20140 komentar

Km-Tantonga
Sejumlah warga desa Sie pagi tadi memboikot jalan lintas parado tente.  Hal  ini dilakukan untuk  mendesak pihak kepolisian agar segera menuntaskan kasus pembacokan terhadap Fariah 25 th warga setempat oleh Herman pemuda desa Simmpasai  beberapa waktu lalu di desa simpasai.
Faria yang mengalami  luka bacok  di sejumlah tubuhnya saat ditemui di tempat pemboikotan jalan mengaku bahwa akibat kejadian itu dirinya tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya sebab lengan kirinya tidak dapat difungsikan dan masih sering mengeluarkan nanah. “Kalau wajah saya sudah mulai membaik tapi lengan kiri saya makin lama makin parah karena nanah mengalir terus,” keluhnya.
Fariah berharap pihak kepolisian segera menangkap Herman dan diproses secara hukum. “Kejadian ini terlalu lama dan tidak ada tanda-tanda kalau pelaku ditemukan. Kami memboikot jalan ini agar dapat perhatian serius pihak kepolisian,” terangnya.
Sementara di desa Simpasai sejumlah pemuda yang terpancing juga ikut melakukan pemboikotan jalan sehingga di dua desa ini pada saat yang sama melakukan pemboikotan jalan yang mengakibatkan arus lalu lintas macet total. “Ini kan perkelahian satu lawan satu dan keduanya justru memiliki posisi kesalahan yang sama karena telah menciptakan suasana instabilitas di lingkungan. Yang artinya kedua pemuda ini harus dihukum sama atas kesalahan tersebut karena keduanya adalah pelaku bukan korban,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Reaksi boikot tersebut dilakukan juga bukan karena disengaja melainkan untuk membalas tindakan warga sie yang melarang warga simpasai untuk lewat, lanjutnya.
Namun demikian atas tindakan kedua desa ini sangat merugikan pengguna jalan, Saiful misalnya warga desa Parado Wane kecamatan Parado mengaku sangat terganggu haknya akibat ulah tersebut, “Kenapa mengorbankan kepentingan orang banyak kalau ingin menyelesaikan masalah. Kita juga punya hak untuk menggunakan fasilitas negara dan seharusnya persoalan ini percayakan saja pada pihak yang berwenang,” ungkapnya di desa Simpasai saat mobilnya tidak diperbolehkan melintas.
Kapolsek Monta AKP. H. Syahrujin M. Rum, SH ditemui  di ruangannya menjelaskan bahwa tuntutan warga tersebut akan segera disikapi. “Semuanya telah diselesaikan sesuai dengan kesepakatan damai dengan menangggung biaya pengobatan untuk Fariah,” terangnya singkat.
Akhirnya tidak lebih dari 6 jam setelah semua persolan dimusyawarahkan di Polsek monta, blokir jalan dibubarkan dan arus lalulinntas kembali normal.[Leo]

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger