Monta
Dalam adalah istilah tata kota kecamatan Monta yang secara biografi lazim
diistilahkan Monta bagian dalam atau Monta Dalam. Namun dengan istilah ini
banyak pihak dari putra Monta dalam yang menilai bahwa itu secara porsi sangat
merugikan bagi wilayah ini yang mana percepatan pembangunannya terkesan tidak
merata. Kisman 2000 salah satu tokoh muda Monta Dalam pernah mengutarakan agar
istilah ini jangan sampai mengarah pada dimarginalkannya keberadaan desa-desa
yang ada di wilayah ini.
Kondisi
ini sebenarnya dirasakan oleh seluruh masyarakat di 7 desa baik diutarakan
secara langsung maupun tidak dan mereka memahami hal ini terjadi karena salah
satunya adalah karena tidak ada sosok yang mampu tembus untuk menyuarakan
dengan lantang aspirasinya.
Sosok
yang mampu mewakili tawa dan duka yang mereka alami, sosok yang mampu
menggambarkan seluruh sudut potensi dan kebutuhan mereka. Sosok yang mereka
banggakan untuk datang bertandang sesekali ke surau-surau, serambi-serambi
mereka yang reot dengan membawa kado untuk kemaslahatan mereka berupa rencana
pembangunan yang akan dilakukan untuk Monta Dalam.
Anehnya,
beberapa periode pesta pemilu legislative seperti yang akan dihadapi tanggal 9
April ini tidak satupun figure yang mampu mereka utus untuk mewakili
aspirasinya di DPRD. Yang terjadi selanjutnya mereka kembali berandai-andai dan
bermimpi adanya sosok yang mau menjadi tempat ‘curhat’ tentang keluh kesahnya
selama lima tahun. Rotasi ini terus berlanjut hingga bersua pada pesta yang
sama. Lalu yang menjadi pertanyaan besar dihati mereka “KEMANA KITA SELAMA INI,
KENAPA KITA TIDAK MENENTUKAN SENDIRI NASIB KITA..?”Dan ternyata pertanyaan itu
pun seolah mereka tahu jawabanya dalah karena tidak ada kesadaranya untuk
mengikuti nurani melainkan mengikuti keiginan sesaat. Nurani diantara mereka
banyak yang tergadaikan. Yang artinya harapan tinggal harapan namun nafsu lebih
dominan menguasai.
Sekali
waktu saya mencoba untuk nimbrung pada sebuah pertemuan yang tidak direncanakan
di salah satu rumah di wilayah Monta Dalam. Sekitar 15 orang yang ada
dipertemuan itu baik politisi maupun tokoh muda dan masyarakat biasa. Mencoba merenangi
keinginan mereka menjelang pemilihan legislative kali ini. Dan ternyata didapat
informasi tidak kurang dari 10 orang putra Monta Dalam yang mau mewakili mereka
di DPRD tanggal 9 april 2014 ini.
Dari
berbagai reverensi yang saya peroleh selama duduk dengan mereka pada prinsipnya
ingin ada figure putra Monta Dalam untuk menduduki posisi Dewan. Dan mereka
sadar bahwa jika mereka satukan presepsi maka sosok yang diinginkan minimal aka
ada dua orang yang akan diutus.
Hal
ini dapat dibuktikan karena Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk wilayah Monta
Dalam tidak kurang dari 38% dari total jumlah DPT kecamatan Monta yakni
sejumlah 26.464 pemilih. Artinya dari potensi suara yang ada sangat tidak
berlebihan jika dua orang setiap periodenya akan mampu diutus oleh wilayah ini.
Jika kali ini juga tidak dapat diwujudkan maka Monta Dalam akan berada pada
posisi antara ‘ada dan tiada’. Bagi percepatan pembangunannya****)
Posting Komentar