Diduga Berbuat Asusila, Oknum Wakasek Dipolisikan

Selasa, 20 Januari 20150 komentar

KM. Tantonga, - Seharian melakukan konfirmasi kepada sejumlah korban yang melaporkan salah satu oknum wakasek berinisial Sh di sebuah SLTA di Monta diperoleh keterangan umum bahwa oknum tersebut dinilai melecehkan siswi-siswinya dengan modus mencari kebenaran atas isu yang beredar di tengah masyarakat bahwa di sekolah tersebut terdapat siswi yang telah melakukan tindakan aborsi.
Senin, 12 januari 2015 ibu Sri salah satu guru BP/BK mengajukan sejumlah nama siswi kepada Sh untuk dimintai keterangan seputar informasi itu, yang kemudian disambut oleh Sh untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Satu persatu siswi yang dicurigai dipanggil untuk menghadap di ruangan wakasek.
Demikian keterangan yang dihimpun dari 3 orang siswi klas 2 Sebut saja Bunga, Mawar dan Melati (bukan nama sebenarnya) yang juga sebagai pelapor di Polsek Monta. Bunga  yang dikonfirmasi selasa (13/01) di kediamannya desa Tangga. Didampingi kedua orang tuanya menuturkan bahwa dirinya dihadapkan ke ruang wakasek oleh ibu sri setelah 3 orang temanya diperiksa.
Dalam ruangan itu didampingi ibu sri, Sh mulai mengintrogasi Bunga dengan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada seputar isu yang beredar. Belum semuanya dijawab, saat itu Ibu Sri meninggalkan ruangan karena ada siswa yang membutuhkan bantuannya karena sakit.
Tinggallah Bunga dan Sh dalam ruangan yang pintunya tertutup tersebut, saat itu dijelaskan oleh Bunga kepada wartawan, Sh mengintrogasinya dengan pertanyaan yang tidak senonoh, “Bahkan saya merasa tersinggung ketika mengatakan bahwa mau memberi uang pada saya, “Kalau butuh uang minta saja pada saya daripada kamu kasi Cuma-Cuma ke pacar kamu lebih baik kamu kasi saya,” begitu katanya pada saya,” tutur bunga.
Dijelaskannya juga bahwa sebelum itu Sh sempat melontarkan kata-kata menuduh, “Saya dituduh melakukan obarsi dan diminta untuk membuktikan tuduhan itu tidak benar dengan kata-kata yang tidak senonoh,” ujarnya mengaku juga bahwa tidak ada sentuhan langsung oleh Sh pada dirinya sampai diantar keluar ruangan.
Sementara di tempat terpisah sebut saja Mawar asal desa Sie, didampingi keluarganya menerangkan hal serupa tidak terima atas perlakuan Sh kendati tidak ada tindakan yang menyentuh fisik. “Saya giliran ke 5 dari 6 orang siswi yang diperiksa hari itu, hanya berdua dalam ruangan tersebut, tanpa basa basi saya langsung disuruh mengaku telah melakukan sex dan aborsi saya hanya minta untuk membuktikan harusnya panggil dokter untuk memeriksa saya dan saya siap untuk disumpah dengan Al-Qur’an,” tukasnya.
Yang membuatnya terpaksa harus melapor kejadian ini ke polisi karena merasa telah dilecehkan, dan karena melati telah melaporkan juga. “Memang saya tidak disentuh tapi dia (Sh) sempat ingin memegang baju dan rok saya tapi saya tepis, katanya ingin membuktikan kalau saya berbohong tidak melakukan aborsi, karena melihat saya menangis akhirnya saya diantar ke luar ruangan” ungkapnya tertunduk.
Di desa Simpasai, di kediaman Melati selaku inisiator pelapor saat dikonfimasi dihadapan orang tua dan sejumlah pemuda desa setempat membeberkan kejadian yang menimpanya. Mengawali keterangannya Melati menuturkan bahwa Sh telah menuduhnya telah berkali-kali melakukan aborsi dan puluhan kali berhubungan badan. “Saya dapat informasi bahwa kamu telah melakukan sex dan aborsi 3 kali,” demikian tudingannya pada saya.” Terangnya.
Yang menyakitkan lagi ketika dia (Sh) menyuruh untuk membuktikan saya tidak bersalah dengan hal yang tidak senonoh, bahkan salah satu ibu guru dipanggil dan diberitahu kalau saya telah melakukan aborsi dan hubungan badan. Sehingga sepulang ke rumah saya langsung mengadukan kepada orang tua saya,” jelasnya.
Mendapati keterangan itu orang tua Melati menyampaiakan pada sejumlah pemuda yang lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Monta pada malam harinya (senin), dengan menghadirkan Bunga dan Mawar.
Diperoleh juga keterangan bahwa hari sabtu sebelumnya ada juga satu orang siswi kelas 3 yang diintrogasi. [Leo/Son]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger