Kepala UPT Pertanian Monta Lakukan Peninjaun Rutin

Rabu, 25 Februari 20150 komentar

KM. Tantonga, - Usai memastikan pendistribusian pupuk untuk wilayah kecamatan monta kepada 23 pengecer, kepala UPT Pertanian Monta beserta seluruh staf melakukan peninjauan lapangan guna meyakinkan tidak terjadi kelangkaan pupuk di tiap-tiap desa.

Kegiatan ini juga dilakukan untuk meng-antisipasi terjadinya ke-nakalan para pengecer untuk menjual pupuk diatas harga standard. “Dalam beberapa hari melakukan peninjauan tidak ditemukan kejang-galan demikian juga tidak ada keluhan ditingkat petani,” ungkap Rifaid, SP kepala UPT Pertanian Monta. Ia juga menje-laskan bahwa dengan keluarnya surat edaran Bupati Bima untuk harga pupuk per zaknya sebesar 90 ribu rupiah menjadi zona merah untuk peng-ecer yang mencoba untuk melakukan pelanggaran.

Selain untuk melakukan pengecekan itu, pihak dinas pertanian kecamatan melakukan blusukan atau peninjauan langsung hamparan pertanian yang teridentifi-kasi serangan hama. Terdapat beberpa lokasi yang terjangkit hama seperti Blas (Bintik hitam pada daun) kebanyakan serangan penyakit ini ditemukan pada tanaman padi varietas Chiherang dan telah disarankan untuk segera mengantisipasi dengan pemberian obat jenis fungisida. Untuk hama tungro (wereng ijo) diarahkan untuk obat kongfido. “Para petani dihimbau juga dengan menggunakan pupuk berimbang, karena yang paling penting adalah tidak menggunakan pupuk urea yang berlebihan,” ungkap pria muda ini di kantornya rabu lalu.

Dijelaskannya bahwa program blusukan ini merupakan prioritas dinas pertanian kabupaten, “Hari minggu kemarin kepala dinas langsung turun ke setiap lokasi untuk melakukan penge-cekan ditingkat petani, dengan sendirinya hal ini telah mengingatkan kami di tingkat kecamatan untuk lebih rutin untuk turun lapangan,” Rifaid.

Diakhir komentarnya pria muda asal desa Sakuru Monta ini meng-ingatkan agar para petani lebih intens menjalin komunikasi dengan pi-haknya maupun Badan Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Kelautan (BP3K).

Agus Rahmat, S.Sos salah satu staf UPT Pertanian yang dikonfir-masi menjelaskan bahwa saat ini program pertanian akan lebih dioptimalkan terutama untuk keter-sediaan pupuk, “Kasus selama ini terjadi disebab-kan oleh kelonggaran pengawasan distribusi pupuk, para pengecer biasanya lebih awal mengajukan permohonan rekomendasi sehingga drop pupuk lebih cepat sehingga oleh pengecer pupuk itu di drop ke wilayah lain dengan harga tinggi.” Terangnya.[Leo]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger