Pasca Pernyataan Mundur Kepsek, KBM di SMAN 1 Monta Kurang Opltimal

Senin, 16 Februari 20150 komentar

KM. Tantonga, - Pengunduran diri kepala SMAN 1 Monta rupanya memiliki dampak yang cukup serius, kendati waktu yang ditetapkan untuk turun dari tahtanya usai Ujian Nasional namun telah memberi aroma yang tidak sedap bagi siklus aktivitas sekolah tersebut.

Pasalnya, semenjak surat pengunduran diri yang ditandat-angani tanggal 28 januari itu, terkesan sekolah ini tidak memiliki pengendali. Kondisi ini dipicu oleh keogahan kepala sekolah, atau para pelaku pendidikan di dalamnya sudah merasa tidak sungkan kepada kepala sekolah yang telah diketahui akan segera berakhir, atau mungkin tugas mengajar bukan lagi suatu keharusan bagi oknum guru yang malas.

Namun yang jelas kondisi ini telah mengor-bankan nasib anak bangsa yang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selasa pecan lalu misalnya, sejumlah kelas mengalami kekoson-gan guru sehingga siswa dengan bebas berkeliaran, parahnya kelas lain yang sedang belajar justru merasa terganggu dengan kondisi ini.

Kenyataan itu seha-rusnya mendapat perha-tian serius dari Dikpora dan Bupati Bima, meng-analisa kembali terkait surat pengunduran diri H. Sulistyo Widodo, S.Pd, jika mengikuti keinginan yang tertuang dalam surat tersebut maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan semakin buruk yang artinya sangat bertenta-ngan dengan prinsip kepala sekolah yang ingin menghantarkan sisiwanya sukses dalam UN. Jika pun usai UN kepala sekolah lengser maka akan bertentangan dengan periode jabatan kepala sekolah yang masanya hanya 4 tahun yang pada bulan maret mendatang genap satu periodenya.

Bentuk lain dari kega-galan management sekol-ah ini adalah tawuran yang hampir setiap hari terjadi, dan ini terpicu oleh keko-songan kelas sehingga memberikan peluang para siswa untuk mengeks-presikan keliarannya.

Jika ini dibiarkan berlarut, hal terburuknya adalah banyak siswa yang tidak lulus ujian nasional. Sementara bola panas bursa kepala sekolah pengganti telah digelinding dari awal, yang sampai sekarang belum ada gambaran kapan dan siapa yang akan diharapkan untuk memulihkan kondisi sekolah ini. Fenomena ini pula dapat dikaitkan sebagai salah satu penyebab kelesuan di sekolah tersebut.

Kepala UPT Dikpora Monta Syirajuddin H. Yacub, S.Pd dikonfirmasi terkait persoalan tersebut menjelaskan pihaknya akan segera menggelar rapat pembinaan hari senin ini. “Hari senin (16/2) saya rencanakan akan menghadiri rapat pembi-naan terhadap guru dan pegawai, mengingat ini menjelang ujian,” ungkap-nya sabtu kemarin di kantornya. 

Ditegaskannya pula bahwa untuk mengopti-malkan itu semua bukan hanya menjadi tugas kepala sekolah saja, duku-ngan guru adalah hal yang utama, “Tidak bijak jika kepala sekolah yang dibebankan untuk kema-juan KBM di sekolah, Yang paling berperan adalah guru sebagai tombak utama penggerak proses KBM,” tegasnya.

Di tempat terpisah H. Sulistyo Widodo, S.Pd di temui menekankan akan segera menindak tegas guru yang tidak optimal melaksanakan kew-ajibannya. “Optimal tidak-nya kinerja guru kita dapat dipantau melalui laporan wakasek piket, dari lapo-ran itu akan kita panggil untuk melakukan pembi-naan dan bila perlu akan kita usulkan untuk meng-hentikan ser-tifikasinya jika itu guru bersertifikasi,” ungkapnya.

Beberapa siswa yang terlibat perkelahian dan telah berulangkali mela-kukan tindakan pelangga-ran langsung dikeluarkan. “Kita telah mengeluarkan beberapa siswa yang tidak dapat dibina, karena telah menandatangani surat pernyataan lalu tetap mengulang kesalahan yang sama bahkan ada yang bawa senjata tajam di sekolah,”.

Sementara untuk persiapan menghadapi UN pihak sekolah telah mulai melakukan les dan pembahasan contoh so’al, “Semuanya gratis biaya ditanggung sekolah tidak seperti pada tahun sebe-lumnya,” tutupnya.[Leo]

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger