KM. Tantonga, - Dilihat dari letak geografisnya desa Tangga yang
merupakan ibu kota kecamatan Monta berada diantara desa Sakuru, monta dan desa
sie dengan luas wilayah 1.295 Ha dengan perincian pemu-kiman 37, 13 Ha, sawah
185,25 Ha lahan tadah hujan 85,45 Ha kawasan hutan 800 Ha dan lain-lainnya 31,
65 Ha.
Pada jaman sangaji mbojo kata
Tangga berasal dari kata Ntangga (bahasa bima) yang artinya bertahan atauingin
menetap. Menurut sejarah bahwa bagian selatan gunung belo (doro belo) kerajaan bima
disebut sa-ngaji pemberontak meli-puti wilayah waworada dan wuwu pajo yang mana
tangga termasuk di dalamnya.
Saat itu sangaji memerintahkan
untuk membangun benteng tengah diujung utara Tangga (Mbanta Mboha) dengan pusat
pemerin-tahan saat itu ei Rade Kae. Setelah sekian lama berada di rade Kae
kemudian pusat pemerin-tahan berpusat di Roko.
Dengan kesepakatan semua pihak
saat itu orang-orang yang Ntangga di wilayah sangaji pemeberontak sepakat
menetap dengan member nama kampong meeka yakni Tangga. Selama keberadaan desa
Tangga terdapat beberapa istilah pemerintahan, nama pejabat dan lamanya
menjabat sejak tahun 1945 sebagai berikut : Ompu : Ompu Kafui menjabat
selama 12 tahun, Ompu Dua Riba selama 3 tahun, Ompu H. musa 5 tahun dan Ompu
Abdurrahman menjabat 2 tahun; berkembang ke istilah Gelarang yang dipimpin oleh tiga generasi yakni H.
Anwar menjabat selama 5 tahun, Ismail Daeng leri 2 Tahun dan Husen Abd. Kadir
menjabat selama 6 tahun menyusul istilah yang sampai sekarang disebut sebagai Kepala
Desa dengan sistim periodic Achmadin sebagai kepala desa 10 tahun, Mas
Djadi 5 tahun, Aminullah, SH 9 tahun, M. Ali Bc.Ku menjadi kades 5 tahun
menyusul periode Isra A. Wahab 6 tahun hingga Saat ini PLT kades M. Amin Bakar.
[Ipul]
Posting Komentar