Tuntut Transparansi Anggaran HMM Gelar Aksi Demo

Kamis, 02 April 20150 komentar

KM. Tantonga, - Sedikitnya 20 orang anggota Himpunan Mahasiswa Monta (HMM) Jumat (27/3) menggelar aksi demo di depan gedung SMPN 5 Monta, kehadiran mereka saat itu untuk menyampaikan tuntutannya atas dugaan praktek pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak sekolah kepada siswa penerima dana bantuan Siswa Miskin (BSM).

Ruslan ketua HMM jumat sore mengatakan aksi tersebut dilandasi oleh pengaduan beberapa orang wali murid yang mengaku tidak terima dengan potongan dana BSM oleh pihak sekolah, “Tidak dibenarkan bagi sekolah memotong dana BSM dengan dalil apapun sebab anggaran tersebut murni diperuntukan bagi siswa miskin, jikapun anggaran itu diperuntukan pemba-ngunan pagar sekolah seperti yang pernah dikemukakan itu juga tidak benar karena pagar yang dimaksud dibangun jauh hari sebelum pemotongan terjadi,” terangnya.

Atas dugaan ini, kata Ruslan pihaknya telah menyampaikan tuntutan kepada UPT Dikpora kecamatan dan Dikpora kabupaten, “Minimal kepala UPT dapat mema-nggil pihak sekolah untuk menjelaskan kepada kami tentang itu semua, dan kemungkinan besar kami akan menempuh jalur hukum, sebab pemoto-ngan ini disertai dengan intimidasi.” tegasnya.

Sementara Ferryanto bendahara sekolah den-gan tegas membantah hal itu dikatakan pemo-tongan, “Sumbangan iya, sebab ini dilakukan melalui rapat resmi dengan wali murid yang difasilitasi komite sekolah, daftar hadir dan notulen rapat semuanya ada. Selanjutnya anggaran sebanyak 22 jt itu telah digunakan untuk pemba-ngunan pagar sekolah sepanjang 52 m dan itu di-bangun setelah sumba-ngan masuk,” tegasnya.

Ia juga mengecam bahwa tuntutan pendemo sangat tidak beralasan sebab sebelumnya telah diberikan penjelasan se-cara rinci berikut pembuk-tian yang memperkuat bahwa itu murni sumba-ngan bukan pungli, “Pada-hal sebelumnya kami telah memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang hal itu bahwa uang yang terkumpul tersebut bukan hasil potongan dana BSM melainkan pemberian sukarela dari wali murid untuk membatu pemba-ngunan fisik sekolah berupa pagar,” tuturnya.

Ditegaskannya pula bahwa sekolah tidak pernah melakukan pemo-tongan dana BSM sebab uang yang digunakan untuk pembangunan pagar tersebut berasal dari sumbangan komite, “Yang menfasilitasi penarikan sumbangan tersebut langsung oleh ketua komite dan pihak sekolah hanya menerima dalam bentuk sumbangan langsung dari orang tua siswa melalui komite,” tutupnya.

Hal senada juga diung-kapkan Abdi Abdillah kepala SMPN 5 Monta, ia mengatakan dirinya baru memimpin sekolah ter-sebut dan mendukung se-mua program yang mang-acu pada peningkatan mutu pendidikan yang ada di sekolah tersebut, “Sebenarnya saya sangat malu dituding seperti itu, kenapa kita mau berbuat baik untuk membangun sekolah ini justru tidak disuport malah diperangi,” tuturnya.

Pria polos ini mengaku sangat memahami prinsip-prinsip BSM, “Jangankan untuk mengintimidasi wali murid, pungli sekiecil apapun tidak dibenarkan. Lalu kenapa kami harus melakukan kalau tau hal itu akan menjerumuskan, artinya saya sendiri selaku kepala sekolah justru tidak membenarkan jika terjadi praktek pungli di sekolah ini.” tutupnya. [Leo/son]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Tantonga Parewa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger